JOMBLO DAN KEHIDUPANNYA DALAM
KAITANNYA DENGAN SUATU BENTUK EKSISTENSI SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Kartini
Komunitas Jomblo Intelektual
Indonesia
I.
PENDAHULUAN
Kita berkomunikasi dengan bahasa. Dalam
sebuah tulisan saya pernah membaca bahwa terkadang apa yang kita katakan dengan
yakin sekali pun belum dapat dipercayai
kebenaranya, sebab tidak semua apa yang ingin kita katakan menemukan padanan kata yang tepat, dengan kata lain
bahwa kata itu penggunaannya terbatas. Kira-kira apa kata yang tepat ketika
saya ingin menyederhanakan sebuah definisi mengenai seseorang yang tidak
memiliki hubungan fisik maupun emosional yang tidak disertai dengan keterikatan
dan diperkuat dengan istilah komitmen? Jomblo? That’s right.
Jomblo, erat kaitannya dengan kondisi
sosial seringkali mendapat pandangan positif ataupun negatif dari masyarakat
terutama dari kaum nonjomblo itu sendiri. Tidak jarang kita temui berbagai
tindakan yang tidak menyenangkan
pencemaran nama baik dan penjatuhan
karakter ― atau pun eksploitasi terhadap kaum jomblo di dunia nyata atau pun di dunia maya.
II.
PEMBAHASAN
Jomblo Berdasarkan Jenis
1. Jomblo
Terlanjur Basah
Dalam hal ini, tidak
dikatakan bahwa jomblo terlanjur basar adalah jomblo yang habitatnya di laut,
sungai, atau pun di rawa-rawa. Tapi, istilah jomblo terlanjur basah ditujukan
kepada seorang jomblo yang memiliki
rentan waktu kejombloan yang cukup lama dan sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Biasanya ini terjadi karena adanya sikap acuh dan masa bodoh, atau pun merasa belum terlalu
membutuhkan pasangan. Namun, jomblo jenis ini tidak akan bertahan lama, sebab
tidak akan ada manusia yang sanggup hidup sendiri tanpa seorang pendamping
sejati di dalam hidupnya.
2. Jomblo
Terjamin
Jomblo terjamin adalah
jomblo yang dapat diragukan keeksistensiannya sebagai seorang jomblo. Di
samping rutinitas yang dijalani sebagai seorang jomblo, ia (jomblo) sedang
menjalin hubungan dengan seseorang dan hanya menunggu terucapnya komitmen sampai
pada akhirnya ia masuk ke dalam kategori nonjomblo. Jomblo terjamin dapat
disinonimkan dengan HTS (Hubungan Tanpa Status).
3. Jomblo
kedaluwarsa
Jomblo kedaluwarsa atau lebih
dikenal dengan istilah expired single
adalah jenis jomblo yang paling memprihatinkan. Sebab, seperti yang kita
ketahui. Kedaluwarsa berarti sesuatu yang sudah tidak layak konsumsi karena tak
pernah tersentuh tangan sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena kemasan yang
tidak menarik ataupun rasa dan bentuk yang rata-rata atau pun di bawah rata-rata.
Solusi yang tepat untuk jomblo ini adalah menurunkan harga sesuai dengan
standar pasar nasional yang berkesesuaian dengan kualitas prodak yang ada.
Kalau tidak, jomblo jenis ini akan berakhir dengan kondisi jomblo permanen ( permanent single).
Jomblo Berdasarkan
Tingkatan Rentan Waktu
1. Jomblo
Ringan ( 1-2 bulan)
Jomblo jenis ini
memiliki tingkat logika yang tinggi dan cenderung cepat melupakan. Walau pun
tidak cepat melupakan, setidaknya dia berusaha untuk tidak lagi mengingat yang
telah lalu (flash back). Namun,
jomblo jenis ini sering mendapatkan predikat sebagai playboy atau pun playgirls.
2. Jomblo
Sedang ( 3-12 bulan)
Jomblo ini sering
dikaitkan dengan kata gagal move on.
Terlalu mengandalkan perasaan dan erat kaitannya dengan fenomena kangen mantan.
Penyebabnya macam-macam, ada yang’ katanya’ masih ingin sendiri atau pun masih
menikmati kesendirian, belum bisa membuka hati atau praktisnya masih trauma.
Tapi, tak perlu khawatir, karena jomblo jenis ini mudah diluluhkan dengan
perhatian.
3. Jomblo
Akut ( 1 tahun - ~ (tak terhingga))
Jomblo yang satu ini mungkin sudah
tak terselamatkan lagi dan sangat sulit dilacak penyebabnya. Kalau pun kita
menebak-nebak, takutnya akan menyebabkan fitnah. Jadi, ketika kalian bergosip
untuk mencaritahu penyebab dari jomblo akut ini, jawab saja dengan tenang, dengan
mimik wajah yang pasrah, wallahualam.
Berdasarkan riset yang pernah saya
lakukan di kelas Sastra Indonesia angkatan 2012, kebanyakan dari mereka
cenderung ke dalam jomblo terlanjur basah (berdasarkan jenis) dan jomblo akut
(berdasarkan tingkatan rentan waktu). Tapi yang luar biasa dari mereka adalah
motivasi untuk mengagumi lebih dari satu orang. Entah itu untuk
bersenang-senang atau pun hanya untuk menutupi kekakuan mereka dalam bersikap
sebagai seorang jomblo. Wallahualam.
Jomblo Berdasarkan
Penyebab
1. LDR
( Long Distance Reletionship)
Dalam sebuah penelitian
dikatakan bahwa pacaran jarak jauh adalah salah satu gaya berpacaran yang tidak
diragukan lagi sebagai penyebab hancurnya suatu hubungan. Terbukti, dari sekian
banyak kasus pacaran jarak jauh, yang bertahan diperkirakan tidak mencapai 50%
bahkan di bawah dari 40% (Kartini, 2009: 40).
Ketika sebuah hubungan
tak dapat dipertahankan lagi karena pondasi kepercayaan telah rubuh oleh
komunikasi yang stagnan, maka jalan yang terbaik adalah mengakhiri hubungan
tersebut. Tapi, jomblo jenis ini secepatnya akan move on ketika seseorang datang menawarkan perhatian. Apalagi
ketika perhatian itu datang ketika Sang jomblo mengalami kasus haus kasih
sayang.
2. Hadirnya
Orang Ketiga ( Three in One)
Ketika dalam suatu
hubungan berada dalam masa transisi, di mana salah satu atau bahkan kedua belah
pihak mengalami kejenuhan. Maka alternatif yang ditawarkan adalah mencari
suasana baru. Ketika kondisi seperti ini terjadi, kemungkinan untuk membuka
hati untuk orang lain terbuka lebar. Apalagi, ketika orang ketiga itu
menawarkan sesuatu yang kita cari selama ini, yang tidak ditemukan pada
pasangan. Dan pada akhirnya kita merasa nyaman dan melupakan konsekuensi dari
perbuatan tersebut. Pertengkaran tak dapat dihindari dan pertanyaan pun muncul
dari salah satu pihak “kamu pilih aku atau dia?” yang ditanya pun hanya diam
dan dengan kesimpulan yang dibuat sendiri, yang bertanya pun memilih untuk
pergi dan mengalah.
3. Cinta
Tak Direstui ( Intern Problem)
Ketika masalah tak muncul dari
salah satu atau pun kedua pihak serta orang ketiga. Biasanya masalah muncul
dari pihak keluarga, kerabat, atau pun sahabat. Seperti yang dikatakan orang,
cinta itu buta. Mungkin benar saja bahwa orang yang kita anggap sempurna itu
adalah masalah dan akan menjadi musibah bila hubungan itu dipertahankan. Tapi
kita tahu apa? Yang kita tahu kita menyayanginya dan bahagia ketika bersamanya.
Tapi apa boleh buat, meskipun kenyamanan adalah yang utama, tapi kita tak
sepenuhnya bisa lepas dari realitas sosial. Dan ketika kenyamanan itu goyah
oleh relitas sosial, berpisah adalah satu-satunya cara yang dapat ditempuh.
Kelas-Kelas dalam
Komunitas Jomblo
1. Jomblo
Agung ( Hight Class)
Adalah kelas jomblo yang
menjunjung tinggi status kejombloannya sebagai perlambangan jati diri, jomblo
yang menempatkan diri sebagai keharusan dalam tahap seleksi yang panjang.
Jomblojenis ini biasanya menolak penggunaan diksi jomblo dan merasa lebih
terhormat dengan penggunaan diksi singgel (single).
Dampaknya, jomblo jenis ini sering dikait-kaitkan dengan predikat ‘jual mahal’
atau pun ‘pilih-pilih’. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, janganlah
terlalu mendengar kata-kata orang lain, karena tak ada yang mengenal dirimu sebaik
kau mengenali dirimu sendiri.
2. Jomblo
Hina ( Economi Class)
Adalah kelas jomblo yang
memanfaatkan status kejombloannya di jalan yang tidak benar, yaitu dengan
mendekati lebih dari satu orang (multi talent)
yang berakhir dengan kasus PHP (Pemberi Harapan Palsu). Mereka cenderung
mendekati orang lain tanpa pernah memikirkan untuk menjalin komitmen sedikit
pun, melakukan eksploitasi yang berakhir pada pengrusakan. Kita bisa menamainya
penjahat cinta. Jomblo jenis ini sulit dimaafkan, selain karena tingkat
kejahatan yang banyak merugikan orang lain ― dalam kaitannya dengan kasus hati,
kelas jomblo ini telah melakukan pencorengan atas nama jomblo dan mengakibatkan
pandangan negatif orang-orang terhadap kaum jomblo. Hidup jomblo!
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa
seseorang dengan status jomblo seringkali mendapatkan perlakuan yang kurang
menyenangkan. Berikut beberapa penjelasan mengenai perlakuan kurang
menyenangkan dilihat dari lingkungan sosial tindak kriminal itu terjadi.
Eksploitasi Jomblo
dalam Kaitannya dengan Pemanfaatan Dunia Maya
Perlakuan tidak menyenangkan erat kaitannya
dengan pemanfaatan dunia maya setiap saat dapat ditemukan di berbagai jejaring
sosial. Baik di facebook maupun twitter. Oknum-oknum tertentu terkadang
memanfaatkan sisi gelap jomblo untuk menciptakan anekdot-anekdot dengan tujuan
menghibur orang banyak tanpa mempertimbangkan efek psikis yang ditimbukan, yang
kemungkinan besar dapat menimbulkan goncangan di dalam jiwa dan fatalnya
berakhir dengan usaha bunuh diri.
Beberapa
contoh yang dapat ditemui:
Pacaran: sayang banget sama kamu| LDR: sayang kamu jauh| Jomblo:
sayang sekali Anda belum beruntung
Pacaran: peluk-pelukan sama pacar| LDR: peluk-peluk foto pacar|
Jomblo: Pelukan sama bantal guling
Tidak ada malam minggu bagi
jomblo, yang ada hanya sabtu malam. Selamat bersabtu malam mblo!
Bedanya pacaran sama jomblo itu, kalau pacaran setiap malam minggu
tunggu dijemput sama pacar. Kalau jomblo setiap saat menuggu dijemput oleh
Israil.
Terbukti bahwa jomblo adalah orang yang paling setia. Bagaimana mau
selingkuh, pacar aja nggak punya.
Itulah beberapa kutipan yang jelas
melakukan eksploitasi terhadap kaum jomblo dan sisanya bisa ditemukan lebih
banyak lagi di luar sana. Sebagai saran, sebaiknya pemerintah membentuk sebuah
badan perlindungan layaknya pemerintah melindungi hak anak, misalnya saja P3FPBKJDMLN
(Pemeliharaan dan Pemberdayaan serta Perlindungan Fisik dan Psikis bagi Kaum
Jomblo baik di Dalam Maupun di Luar Negeri).
Eksploitasi Jomblo di
Dunia Nyata
Dibandingkan dengan dunia maya, memang
dalam kehidupan nyata eksploitasi terhadap jomblo dianggap lebih fleksibel tapi
dampak psikis yang ditimbulkan jauh lebih dalam. Misalnya saja dalam sebuah
kutipan “ tempat sampah aja pasangan, masa kamu enggak”, atau “ truk aja gandengan,
masa om enggak”, dan beberapa versi lainnya yang bertebaran di mana-mana.
Dari penjelasan di atas, masing-masing
dari kita mungkin sudah menafsirkan sendiri tentang eksistensi jomblo di dunia
maya maupun di dunia nyata. Walaupun jomblo sering dianggap aib atau pun sampah
masyarakat, sadar atau tidak sadar, status jomblo juga mendatangkan dampak
positif. Misalnya:
-
Hemat, baik dari segi pulsa, ongkos, dan
kepentingan bersama
-
Tidak memiliki beban pikiran yang banyak
untuk mengingat beberapa tanggal penting dan persiapan untuk perayaannya
-
Tidur cukup dan tugas-tugas kuliah
selesai tepat waktu (jika Anda adalah jomblo on time)
-
Bebas bergaul dengan siapa saja tanpa
perlu meminta izin dari pihak yang berwajib
-
Tidak wajib lapor 24 jam
-
Mempertajam ingatan tentang kapan kita
harus makan, salat, mandi, pulang, dll.
-
Jarang bohong
-
Jauh dari dosa
-
Memiliki peluang besar untuk mendekati
siapa saja
-
Tidak perlu makan hati
III.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa jomblo adalah makhluk yang unik dan selalu menjadi buah bibir
di dalam masyarakat sosial. Baik itu di dunia maya atau pun di dalam kenyataan.
Meskipun begitu, selain dampak negatif, status jomblo juga mendatangkan
keuntungan tersendiri.
Saran
Sebagai makhluk sosial yang
menghargai sesama, sebaiknya kita melihat status jomblo sebagai fenomena yang
hits dan tak lagi tabuh. Karena, manusia memiliki sifat yang unik sebagai
seorang individualis untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang lain (pasangan).
Sumber:
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar