Selasa, 31 Desember 2013

Sampul Baru Menjelang Revolusi



Malam ini, di bawah kembang api pergantian tahun pertamaku, kembali aku memulainya. Mempelajari kembali sejarah eksistensiku yang usang karena modernisasi realistis. Buku dongeng pertamaku pun harus buru-buru kututup setelahnya. "Pangeran meminang Sang putri dan mereka pun hidup bahagia selamanya". Kutahu penggalan kisah itu hanyalah kata-kata motivasi untuk kehidupan di luar dongeng itu sendiri, untuk sesuatu yang berproses tanpa hasil real. Berbeda dengan dongeng yang sekali berproses kemudian selesai, instan.

Terlalu banyak tenaga dan emosi yang terkuras jika harus mengutak-atik kembali apa yang telah terjadi di belakang satu per satu. Karena itu, sejarah itu hanya akan dan memang seharusnya hanya sebatas sejarah. Tentang kisah yang berakhir tanpa kuakhiri, kisah yang tumbuh subur meki tanpa pupuk, dan kisah klise yang amat membosankan. huhh!

Bismillah, hari ini di bawah gerimis, di bawah kembang api pertamaku, goresan di bait terakhir kubuka buku bersampul baru. Walaupun kelak akan kembali menjadi sejarah, setidaknya kisahku berevolusi dan tidak berhenti pada sejarah yang panjang

Happy New Year . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar