Malam ini, di bawah kembang api
pergantian tahun pertamaku, kembali aku memulainya. Mempelajari kembali
sejarah eksistensiku yang usang karena modernisasi realistis. Buku dongeng
pertamaku pun harus buru-buru kututup setelahnya. "Pangeran meminang Sang
putri dan mereka pun hidup bahagia selamanya". Kutahu penggalan kisah itu
hanyalah kata-kata motivasi untuk kehidupan di luar dongeng itu sendiri, untuk
sesuatu yang berproses tanpa hasil real. Berbeda dengan dongeng yang sekali
berproses kemudian selesai, instan.
Terlalu banyak tenaga dan emosi
yang terkuras jika harus mengutak-atik kembali apa yang telah terjadi di
belakang satu per satu. Karena itu, sejarah itu hanya akan dan memang
seharusnya hanya sebatas sejarah. Tentang kisah yang berakhir tanpa kuakhiri,
kisah yang tumbuh subur meki tanpa pupuk, dan kisah klise yang amat
membosankan. huhh!
Bismillah, hari ini di bawah
gerimis, di bawah kembang api pertamaku, goresan di bait terakhir kubuka buku
bersampul baru. Walaupun kelak akan kembali menjadi sejarah, setidaknya kisahku
berevolusi dan tidak berhenti pada sejarah yang panjang
Happy New Year . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar