Kamis, 16 Juli 2015

Satu Syawal Ketiga Kita

Perasaanku ternyata tak pernah berubah setiap kali aku berdiri pada hamparan kesedihan, tepat ke arah selatan aku memandang ke belakang. Jauh ke belakang. Sangat jauh.
Peganganku ternyata tak pernah cukup untuk membuatku berdamai dengan hidup. Dengan latah aku mengeja satu persatu usaha yang telah kubangun. Ah gagal!
Tidak apa-apa, setidaknya kedatanganku hanya untuk mendoakanmu sekaligus menebus rinduku padamu. Juga pada Tuhan kita.
Aku gemetar, sayang! Aku gugup, aku menangis dengan air mata yang telah usang.
Hari ini adalah tahun ketiga aku berkunjung, satu syawal ketiga aku menekur pasrah di hadapan nisanmu. Itu berarti ini sudah tahun ketiga kehendak takdir dan nasib memisahkan kita.
Doaku cukup sederhana, di sana kau menemukan kedamaian dan tak kesepian. Semoga ada kesempatan di satu syawal yang akan datang.
Alfatiha...

Maros, 17 Juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar